KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 6
KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 6
sementara itu nafas Gamma sudah ngos-ngosan sambil minum satu gelas berisikan air putih bahkan Budi langsung berada di balik punggung Gama dan Gamal langsung memegang gelang tinggi dan botol wangi yang di dalam saku celananya kek aku harus ke sekolah memastikan keadaan di sana terkendali ucap Gama semakin panik tidak ingin kasus hilangnya Rara semakin liar dan belum menemukan titik terang apalagi rekan gurunya akan memberikannya banyak pertanyaan kepada Gama selain meminta tolong untuk kasus Rara itu itu di luar Ada Pak adigang aku sudah bicara padanya sama Kidul menjelaskan sedikit yang bisa diterima akar-akar mengajar kamu itu bisik Budi ketika agama melihat ke arah luar benar saja Dewi baru saja kembali setelah mengantarkannya minum
KISAH MISTERI - LEWEUNG SAREBU LELEMBUT - PART 6
untuk Pak Hadi yang sudah mengenakan seragam coklat mengajarnya dan gamma baru melihat ke arah luar sinar matahari pagi baru saja muncul yang artinya ia sudah beberapa jam tertidur lelap sudah tenang dulu Jangan memaksakan untuk bangun Gang ucap Dewi dengan wajah cemasnya mendapati keadaan suaminya yang sudah berulang kali ia lihat manakala mendapatkan masalah seperti ini namun tetap saja Hati Seorang Istri tidak tega melihat suaminya seperti itu bisa kok ini sudah membaik padahal penting yang harus aku katakan pada Pak Hadi agar di sekolah tidak menjadi kekacauan semakin liar jawab Gamma beruntungnya air minum yang diberikan Kidul bereaksi lebih cepat memulihkan keadaan cucunya itu pandangan cemas mata Pak Hadi menelanjangi keadaan Gama namun tetap saja senyuman yang diberikan Gama membuatnya sedikit lega dalam dirinya semakin meyakini bahwa rekan mengajarnya itu tidak bisa dijelaskan dalam satu kata setelah melihat tanggung jawabnya pada Rara kakek dudui dan Budi sudah menjelaskan semuanya Gan aku bisa memahami ucapan kakek kamu itu aku pikir itu hanya sekedar cerita yang sudah berlalu puluhan tahun dan tidak pernah terjadi ternyata menimpa anak didik kita ucap hari tiba-tiba ketika Gama baru saja duduk berhadapan dengannya urusan kepercayaan bukan hak aku untuk memaksa Pak Hadi bisa bantu aku sesuatu Pak
jawab Gamma dengan serius katakan gam jawab Pak Hadi buat alasan yang paling masuk akal di sekolah hari ini tentang ini hanya Pak Hadi dan aku saja yang tahu perihal kasus Rara pastikan juga pihak-pihak yang ingin ikut membereskan kasus Rara tenang dan jangan gegabah apapun secepatnya Rara akan kembali ke rumah mak Endah dan Jaka ucap Gama perlahan karena dalam dirinya tentu harus mempertimbangkan semuanya baikan akan aku urus izin kamu di sekolah leluasalah membereskan kasus ini ya Ini sudah waktunya aku berangkat dulu apapun kabar yang terjadi di sekolah akan aku berikan kabar jawab Pak Hadi tiba-tiba malah mencium tangan Gama karena merasakan hal lain yang ada dalam diri Gamma pagi ini tanpa disadari Gama itulah Aura hilang Samana suara motor Pak Hadi semakin menjauh setelah gerbang dibuka oleh Mang Tarim Ki dudui dan Budi sudah berjalan mendekat ke arah Gamma kek aku sudah berjumpa banyak hal yang dibawa Danan termasuknya sedang rangu dengan segala kesaktiannya ucap Gama tiba-tiba Danan Abah dan paklenya sama seperti kita setiap tempat dimana mereka berasal Tidak sembarangan gam riwayat Karuhun mempunyai Caranya masing-masing tinggal kita sebagai manusia yang bisa menerima atau tidak mengamalkannya atau malah menjadi malapetaka dan satu orang lagi sama dengan Danang ucap kiduli menjelaskan
perlahan cahaya tiba-tiba kehidupan sebelum matahari terbenam dari arah Kulon di kampung Wetan tilas Jaja seperti yang sudah menjadi pertanda sejak dari zaman Mbah Amar segeralah kalian tiba di sana pintu dan sarebu lembut sudah menanti termasuk wewe gombel itu ucap Kidul Gama langsung teringat janjinya dengan Danang untuk benar-benar menghabisi Basuki Sama persis dengan perintah Kidul pagi ini membuat Budi langsung menundukkan kepalanya akhirnya waktu yang dinantikan itu telah tiba tapi untuk kali ini Gamma jaga budi jangan sampai Gejolak dendam pada meninggalnya Mbah amar dan warsi malah menjadi ibumerang untuknya pastikan Budi terkendali di tanah kelahirannya dan tanpa aturan apapun Tutup kembali sampai ke akar-akarnya lubang sasar bahwa Rara pulang lepaskan dari kerangkeng Sukma itu bantuan dari kemarin sudah tiba dan sekarang sudah waktunya Masih memikirkan semuanya harus selamat di tim berjaga di sana Agam jawab diduduki terlihat jelas oleh Gama Ki dudui seperti akan mengucapkan sesuatu dari mulutnya namun hanya anggukan kepala saja satu persatu dulu saja siapkan diri kalian masing-masing kendalikan budikan ingat ucap Kidul harus kembali bersama kecemasannya tidak ingin Gama dan Budi pulang hanya membawa nama dari siang sampai sore tiba Gama hanya menghabiskan waktunya bersila Di Atas Sajadah beberapa pesan masuk dari Pak
Hadi Mang Idin bahkan belum dibalasnya sama sekali ia lebih memilih untuk menenangkan dirinya setelah melewati banyak hal baru yang berkaitan dengan lapak tilas tilang Samana dan berpikir bahwa akan banyak sesuatu yang segera ia ketahui dan itu Budi sudah menunggu di depan bareng kiduduy terdengar suara Dewi membuyarkan konsentrasi Gama segera tasbihnya itu dilepaskan dari tangannya dan melipat sajadah dengan cepat apalagi Dewi sudah menyiapkan pakaiannya untuk segera berangkat Doakan aku semuanya selesai Cepat ucap Gama sambil mendaratkan kecupan di dahi istrinya itu air mata yang berlinang di kedua bola mata Dewi tidak bisa menutupi kecemasannya namun Wanita itu sudah mengerti akan segala Resiko yang harus suaminya terima dan hanya bisa menganggukan kepalanya saja Pulanglah kalau sudah selesai Gan pulang dengan selamat ucap Dewi terbata-bata segera mengenakan jaket pada tubuh Gama dirasa gelang gengge dan botol wangian itu sudah berada di dalam saku
celananya Gama segera melangkahkan kaki untuk berjumpa kembali dengan tidur Dwi dan Budi pergi sekarang sebelum matahari tenggelam ucap setelah menerima salam Gama dan hanya tepukan cukup keras pada pundaknya itu dan Dewi hanya melepaskan begitu saja kepergian Budi dan gamma apalagi mereka berdua sudah paham apa yang akan diperbuat dua orang itu berhara harus cepat kembali ucap Dewi perlahan manakala melihat motor yang dikenakan Budi dan Gama perlahan meninggalkan rumah Bud kendalikan diri kamu ya Aku tidak ingin semua ini kacau karena emosi dalam diri itu adalah senjata paling berbahaya ingat itu ucap Gama sambil mengendarai motornya ke arah barat hanya anggukan kepala Budi yang gamalia dari Aras spion motornya namun tetap saja super cahaya apapun Gamma pada Budi kali ini menyangkut tanah kelahirannya dan masa lalu yang begitu menyakitkan sesuatu di luar kendali bisa saja terjadi kapan saja sementara itu langit kuning keemasan itu sudah perlahan turun mengiringi Laju kendaraan roda dua tidak perlu waktu yang cukup lama mereka berdua sudah melihat Jembatan besar dan lubang kasar cepat kan waktunya tidak banyak ucap Budi tiba-tiba setelah melihat tajam ke arah Leuweung itu yang terkena cahaya langit sore membuat Gamma menarik gas motornya berkali-kali lebih kencang agar segera memasuki Kampung Wetan tilas saja akan datang juga bisik hati Gamma
namun entah apa yang ada di dalam hatinya pertemuannya itu membuatnya menambah keyakinan untuk bertarung menghabisi Basuki setelah kejadian semalam Budi dan Gama sudah berjalan menyusuri jalan samping Kampung tidak ingin ada warga yang mengetahui kedatangan mereka apalagi suasana mencekam sore ini sudah terasa bersama hembusan angin dari arah lobang sasar disini seharusnya malam itu aku Habisi Karni tiba-tiba sangat kesal setelah dua orang suruh hanya itu berakhir dengan nasib mengenaskan di tangannya tenang satu persatu but setelah ini kita bereskan juga Karni kalau memang tuduhan itu berbuah bukti dan kenyataan tapi kita juga tidak bisa gegabah salah sasaran bisa berbahaya ucap gambar terus melangkah melewati bekas rumah Budi Budi hanya menganggukan kepalanya saja manakala mendengarkan kebijaksanaan seorang Gama dan ia harus menerima ucapan Gamma cahaya kuning keemasan yang semakin pekat itu sudah perlahan semakin turun tiba-tiba dari arah sambutan yang menjulang tinggi itu meong Hideung sudah menanti Gama dan Budi jadi ini
kan tidak bisa dihindari meong Hideung sudah hadir ucap Budi perlahan dan yang kamu mau kan Bud Mari kita selesaikan saja sebentar lagi sore akan berakhir cepat jawab Gama ucapannya itu mampu mengeluarkan senyum Budi yang teramat mahal itu karena baginya hal ini harus segera selesai dengan cara yang ia anggap benar pertarungan dalam kematian pintu masuk Leuweung sasar sudah Gama dan Budi lihat jadi ikuti langkah terbincang-bincang meong Hideung namun ada hal yang membuat Budi kembali heran burung-burung hitam yang selalu memberinya pertanda atau sambutan kembali beterbangan di atas lewong sasar bersamaan dengan kedua mata Budi melihat sesuatu itu Kliwon bocah Budi tiba-tiba seekor kera berekor panjang sudah berdiri melihat ke arah Gamma dan Budi yang semakin mempercepat langkahnya karena langit sore hanya hitungan menit akan berganti dengan gelapnya malam ikuti saja Bun jawab Gamma langsung mempercepat langkahnya [Musik] langsung bergerak dengan cepat diantara pepohonan membawanya masuk ke dalam Leuweung sasar tepat pada waktu yang sudah kiduduki katakan sebelumnya nafas Budi sudah terdengar berat keringat yang sudah mengaliri wajahnya dengan rambut gondrongnya yang terurai bersamaan dengan langkahnya yang semakin cepat ingat kendalikan diri kamu Bud ucap Kama mengingatkan semakin masuk ke dalam lubang sasar
malah Gama kini dibuat kaget ketika Kliwon turun dari pohon-pohon dan berdiri tidak jauh dari tempat seseorang yang sedang berdiri seseorang itu langsung melihat Kliwon dengan heranya bahkan kaget ketika melihat ke belakang dengan kedatangan Gama dan Budi Gamma Kok bisa ucap Danan masih heran Kliwon bisa bersama Gama padahal Gama sudah mengetahui dari cerita Budi bahwa cahaya yang menitipkannya untuk membantu di dalam lewangsasar ini sepertinya teman aku ini juga bertemu dengan teman kamu jawab Gamma namun Gama cukup kaget ketika Budi menatap Danan cukup tajam seperti ingin menguliti seluruh kulit tubuhnya dan Aura buas Budi diyakini Gama bisa dirasakan oleh dana kendalikan dirimu bisik hati Gamma apa urusanmu di ruang sasar ucap Budi tiba-tiba sangat Tegas yang sopan Budi kita membutuhkan bantuan mereka untuk masalah Rara Dan yang ada di dalam lobang ini tegas Budi langsung menundukan kepalanya apalagi Gama sudah berbicara dengan tegas dan sudah mengingatkan Budi berkali-kali saya dahnan Saya hanya seperlunya saja di hutan ini ada Sukma anak-anak desa yang tertahan di desa mati di dalam setelah menyelamatkan Mereka kami akan segera pergi ucap Danan menjelaskan dengan tenang walaupun Budi masih belum menerimanya Karena masa lalu tempat ini cukup menyisakan bekas luka yang mendalam di dalam hidupnya sepertinya yang satu ini lebih pintar bicara dari teman monyet itu ucap Budi tiba-tiba membuat Gamat
cukup kaget Sejak kapan ia bisa berbicara seperti itu Maaf Danan namanya Budi hutan ini adalah tempat kelahirannya dia tidak mau ada yang celaka lagi bila ada yang memasuki hutan ini ucap Gama segera menenangkan pertemuan Budi dan Danan yang harus sedikit ada ketegangan yang Budi lakukan Namun sepertinya Danang cukup paham Walaupun mungkin baru berjumpa dengan orang seperti Budi Malam sudah tiba dengan gelapnya bergantian dengan matahari yang baru saja tenggelam Kliwon sudah kembali berjalan menjadi pemandu di dalam lubang sasar walaupun Budi cukup hafal betul lubang ini namun puluhan tahun semuanya sudah berubah dan tidak ingin langkahnya salah dan berakibat fatal beberapa kali Gamma pastikan keberadaan meong Hideung yang malah mengikuti dirinya dari jauh namun Gama sudah paham itu dilakukan untuk berjaga-jaga tiba-tiba suara teriakan wanita cukup kencang terdengar oleh Gamma Budi dan dana membuat Kliwon mengambil jalan samping itu makhluk yang kuceritakan ucap Budi tiba-tiba membuat Gama ingat dengan sosok yang sama ketika ia temukan di rumah mak Enda wewe gombel tanya Gama benar gam itu perwujudannya lebih besar Jawa Budi tapi aku belum pernah melihat wewe gombel sebesar dan sebuah itu saudanan tiba-tiba sambil memperhatikan sekitar bahkan Gamma menyadari ada beberapa hal yang sama dengan Danang tentang kewaspadaan keadaan kembali mencekam dan Gama terus waspada Begitu juga dengan Budi yang Gama lihat sudah bisa mengendalikan dirinya tiba-tiba sudah sangat Waspada gelang gengger dalam saku celananya tiba-tiba mengeluarkan panas menjadi pertanda bahaya Begitu juga dengan meong Hideung yang Gama lihat dari jauh di belakangnya sudah memancarkan sinar kuning dari matanya itu ada sesuatu
disana ucap Budi Gamma dandanan secara bersamaan melihat mata merah menyala muncul dalam kegelapan diantara pohon-pohon besar itu genderuwo atau wewe gombel aku yakin bisik hati karena lari kita temukan yang lain dulu ucap dan nanti tiba-tiba membuat Gamma dan Budi langsung mengikuti perintahnya karena memang tidak bisa bertindak ke gabah apalagi makhluk itu pasir sudah lama menempati lobang sasar dan mengetahui Seluk beluknya setelah Budi tinggalkan bertahun-tahun lamanya ranting-ranting dan pohon yang bergetar sudah dirasakan Gamma Budi dandanan pertanda makhluk itu benar-benar mengejarnya begitu juga dengan meong Hideung mengikuti terus cukup jauh dari belakang cara membuka jalan yang diambil Kliwon tidak cukup menghindari kejaran makhluk besar itu membuat Gama merasa tidak ada pilihan untuk melawannya segera apalagi Budi matanya sudah sangat tajam dengan tatapan buasnya namun tiba-tiba Gama merasa heran malah mendapati
seseorang yang sedang berdiri di tengah Leuweung dan melihat sebuah sarung lusuh berada di tubuh yaitu Apa itu Cahyo yang Budi pernah ceritakan bisik hati Gamma Panjul teriak Danan membuat Gamma dan Budi saling bertatapan mata terlebih Budi merasa heran dengan nama itu mungkin nama aslinya Gang Aku tidak tahu tapi itu benar orangnya itu cahaya bisik Budi pelan kepada agama dan Kliwon Mama gondrong teriak cahaya langsung memanggil budi dengan nama sebutannya itu membuat Gamma benar-benar percaya pada cerita Budi ada orang yang berani memanggilnya Mama gondrong begitu juga danau yang sama dengan Gamma seperti menahan tawanya setiap mendengar julukan baru Budi dan langsung meminta bantuan kepada Cahyo walaupun cahaya malah sebaliknya meminta bantuan apalagi tiba-tiba Gama sudah merasakan akan kehadiran wewe gombel yang sudah semakin mendekat ke arah mereka semua wewe gombel itu benar kan datang bocah Budi Itu wewe gombel yang tadi kata dana Oh jadi Sudah tahu bagus deh nggak usah aku kenalin jawab cahaya dengan tingkah konyolnya yang baru pertama kali Gama lihat namun Gama ingat dengan ucapan tidur Doi mereka bukanlah sembarangan orang bahkan Gamma sudah merasakan ada kekuatan besar bersama Cahyo itu dengan cepat mereka semua dalam keadaan terkepung oleh makhluk besar wewe gombel dan genderuwo tempat yang tidak ingin mereka semua hendaki sebagai arena pertarungan itu dipaksa oleh keadaan
dan waktu harus segera menghadapinya tanpa adanya pilihan terlebih Budi terlihat sudah Dibatas ambang kesabarannya dan hal ini yang dinantikannya Mama gondrong kita lanjutkan pertarungan kemarin teriak Cahyo bahkan dan sama dengan Gama merasa heran melihat keakraban budi dengan cahaya Budi terlebih dahulu melihat keagama seolah memintanya izin dengan cepat Gama menganggukan kepalanya bak membiarkan Gejolak dalam tubuh Budi akan segera meledak jadi-jadinya agama membenarkan perasaannya dari tadi bermunculan orang bersama genderuwo dan Gama yakini bagian dari anak buah Suki tiba-tiba Apa itu ucap Gama perlahan menyaksikan sosok dalam tubuh Cayo berubah seketika dengan segala kekuatan yang mengalir di kedua tangan dan kakinya membuat Gamat terperangga bahkan di luar dugaan Gama yang sudah pernah melihat cahaya berkali-kali dalam beberapa kesempatan baru kali ia dibuat kagum sama dengan meong Hideung bisik hati Gamma ketika melihat Cahyo melompat dan langsung menghantam tubuh wewe gombel itu gerakan Budi yang sudah agama hafal langsung menangkap kepala wewe gombel yang terjatuh dengan buas Budi membantingnya ke tanah dan menusukkan tangannya di bola mata wewe gombel langsung mengeluarkan gelang tinggi dalam saku
celananya itu hanya menyisakan botol wangiannya saja bersamaan dengan Danang yang sudah menarik keris di dalam tubuhnya dan seperti membacakan sesuatu bahaya akan mendekat orang-orang itu ucap Gama sudah memegang erat gelang gengge namun dengan cepat Budi menghabisi tubuh orang-orang yang akan menyerang Gama dengan buasnya Budi bak binatang yang sedang memakan mangsanya tidak ada satupun yang ia Sisakan hanya suara tulang-tulang patah dan teriakan kesakitan yang terdengar kencang gila dia masih manusia teriak Danan memperingati Budi manakala benar-benar melindungi Gamma tidak lagi ucap budi dengan dingin sambil melepaskan sebuah pukulan sangat kuat tepat di wajah salah satu orang itu hingga kepalanya terpental ke tanah berkali-kali lah Mama gondrong ini wewe gombelnya gimana protes Cahyo menyaksikan Budi yang sangat buas dan brutal seolah rasa sakit hatinya yang Membekas dilampiaskan malam ini wewe gombel itu sudah kembali berdiri dengan amarah yang semakin menjadi anak perempuan itu harus ditumbangkan dan akan aku Habisi kalian Gama yang mendengar dengan jelas suara itu semakin yakin bahwa anak yang dimaksudnya adalah Rara yang harus segera diselamatkan membuat keamanan langsung Melangkah dengan cepat kita berpisah di sini anak yang aku cari pasti ada di sarang makhluk itu teriakma
jangan nekat makhluk itu terlalu berbahaya jawab Danan tiba-tiba cahaya langsung memanggil Kliwon dan terlihat jelas kini oleh Gama Bagaimana cahaya memerintah membuat Gama tidak habis pikir cahyos dekat itu pasti bukan perjalanan yang mudah bisa memerintahkan Kliwon bisa ke hati Gamma dan hal itu juga dilihat budi dengan jelas Kliwon bantu Mereka jangan sampai mereka mati teriak cahaya drama merasa bala bantuan sudah bisa-bisa diberikan dana dan Cahyo bahkan untuk Kliwon yang diperintahkan Cahyo membuatnya mengerti sesuatu dan harus juga memberikan bantuan yang setimpal tangkap ini triagama sambil melemparkan botol wangian yang membuat dana dan cahaya cukup heran dengan benda itu apa ini jawab dan semakin heran wangian peninggalan kilang sama anak aku merasa itu akan membantumu triagama langsung berjalan cepat ke arah lari wewe gombel tanpa menjelaskan lebih kepada Danan dan Cahyo akan paham terhadap benda itu tanya Budi sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan sambil mengikuti Kliwon yang membuat jalan untuk menuju di mana Rara berada Aku percaya Bud semua itu sebanding dengan kebaikan mereka kepada kita jawab Gamma mengatur tenaganya dan bahkan dari depan meong Hideung sudah menanti Kliwon yang langsung loncat ke arah pohon-pohon seolah mereka Paham tiba-tiba terdengar suara teriakan perempuan sangat kencang jadi sana gam lihat dewan kearah sana ucap Budi semakin tidak sabar untuk membawa Rara pulang Kliwon sudah berhenti di salah satu pohon besar Begitu juga dengan meong Hideung membuat Gamma dan Budi langsung berlari cepat apalagi Gama dari tadi sudah memegang gelang tingginya itu tiba-tiba Budi langsung berhenti dari langkahnya tatapannya semakin tajam tangannya bergerak ke arah belakang punggungnya untuk mengambil pisau andalannya itu diantara gelap Lawang sasar
Budi malah melihat penampakan Karni sudah berdiri di baliknya sosok penampakan mirip dengan Basuki jelmaan dari para sarebu lembut sudah terlihat oleh Gamma bahaya ucap Gama sudah merasakan meong Hideung sudah berada di dekat kakinya akhirnya orang bodoh paling tidak berguna sampai di tempat ini anak itu yang kamu cari Jalu akan mati bersanding dengan mayat kamu dan karena teriak Karni sangat kencang kurang ajar cepat perintah aku cepat bocah Budi namun tidak melihat kearah Gama menatap tajam ke arah kami aku lindungi kamu dari 1000 lembut habis si Karni jangan sampai mati Bud ucap Gama tidak bisa aku jamin Maafkan jawab Budi sudah tidak terkendali badan emak kamu mati di atas tanah ini selanjutnya kamu Jalu teriak Karni tiba-tiba Budi dan Gama melihat keluar seorang perempuan dan laki-laki di balik tubuh Karni orang tua Rara ucap Budi sudah memegang pisau adalahnya itu tolong teriak suara anak kecil bernama Rara itu sangat kencang manakala wewe gombel itu menarik tubuhnya naik ke pangkuannya disaksikan ibu dan bapaknya sendiri sekarang Budi bersamaan dengan Gamma membunyikan gelang tinggi membuat suara Getaran di atas tanah Leuweung langsung terasa menggetarkan seluruh pepohonan pertanda meong Hideung sudah berubah wujudnya Sementara itu di sisi lain Angin Ribut sudah berkali-kali menabrak pepohonan tinggi menjulang
kokohnya pepohonan dengan daun yang hijau sudah tak kuasa menahan hantaman yang teramat kencang suara berisiknya sudah tidak bisa dihindari kepada siapapun yang mendengarnya di malam yang semakin gelap gulita leuweng sasar bukan hanya sedang menjadi tempat untuk mereka yang mencari kemudahan semata melainkan kini ada yang ingin menghendaki kembalinya Lawang sasar seperti puluhan tahun ke belakang tidak terjamah manusia dan kembali pada hakikatnya sebagai alam pasti sedang ada sesuatu di dalam sana lihat saja seperti badai angin pada angin topan itu lihat saja tidak akan lama pohon-pohon pasti tumbang Apa mungkin juga kutukan kamu ini benar-benar Segera tiba harusnya satu kampung hadir malam ini Tapi anehnya Sudah beberapa hari tidak terlihat maksud rubah Karni yah beberapa warga Kampung Wetan tilas jaja yang memaksakan keluar dari rumah mereka sudah berkumpul di suatu tempat yang bisa melihat ke arah Kulon tepat di mana pohon-pohon itu semakin bergoyang akibat terkena angin kencang para warga tetap saja menyebut nama Mbah Karni berkali-kali biasanya mampu menjelaskan apa yang sedang terjadi di Leuweung yang haram bagi warga untuk diinjak ataupun mereka datangi apalagi akhir-akhir ini beberapa Sukma anak-anak banyak yang hilang dan dituduhlah luwang sasar sebagai tempat Dimana mereka berada sudah ayo
masuk lagi ke dalam rumah semoga saja Bahkan ini sedang berada di ujung Kampung berdoa saja semoga kutukan dari lubang sasar tidak sampai kampung Iya bener jangan sampai selanjutnya anak-anak kita yang mati di sana kita percayakan saja sama Mbah Karni laki-laki tua yang sudah mendapatkan kepercayaan di pundaknya sejak belasan tahun dari para warga Kampung Itu bukan lagi berada di ujung kampung kamu sedang berada di dalam Leuweung sasar bukan untuk mencegah kutukan agar tidak sampai ke kampung Wetan tilas Jaja namun justru Ia adalah penyebab kutukan dan malah petaka akan tiba jauh lebih cepat dan kepercayaan itu sudah berbentuk penghianatan Sementara itu di sisi lain Karni sudah sangat ketakutan menatap 3 percaya kepada Gama dan Budi terlebih ia sudah melihat Gama menggerakkan gelang gengge yang berada di genggaman tangannya sehingga mengeluarkan bunyi kring kring karena tidak percaya keturunan kilang sama yang ia pernah dengar Ceritanya dari Abah Amar seorang bapak dari lelaki gondrong yang sedang menatapnya puas malam ini di dalam Leuweung sasar langsung membuahkan bukti lelaki itu adalah budi dengan segala keinginannya untuk segera menghabisi Karni pijakan kakinya di atas tanah
longsor sudah terasa bergetar pohon-pohon semakin bergerak dan angin semakin berisik dengan kedua matanya melihat jelas dari gelap bekasnya di antara belakang tubuh Gama dan Budi keluarlah meong Hideung sangat besar tidak usah takut kami selama ada saya terdengar bisikan dari wewe gombel yang sedang berada di belakang tubuhnya sudah mengelus rambut Rara dengan perlahan sementara perwujudan yang mirip dengan Mimin dan karta sudah berjalan perlahan mengikuti jelmaan Basuki dengan keadaan tubuh yang sangat hancur setelah tangan mereka ditarik paksa agar semakin masuk ke dalam Leuweung sasar sekarang teriak agama dalam hatinya matanya sudah terpejam dan hatinya sudah mengucapkan amalan yang diberikan kilang sama anak baru saja meong hidung Menurut kami wewe gombel langsung beradu dengan cakar panjang mereka berdua namun bagi meong Hideung itu tidak ada apa-apanya sehingga dengan cepat membuat wewe gombel hanya menyaksikan peperangan kuku hitamnya yang panjang itu berjatuhan Aku tidak akan mati tunggal ini Keabadian teriak wewe gombel dengan sangat kencang menutupi kondisi terdesaknya aku habiskan nih sekarang ya melihat kesempatan kecil terbuka untuknya berhadapan dengan orang yang sudah ia kenal sejak kecil itu kamu hanya menganggukan kepalanya apalagi bayangan matanya kini sudah melihat sarebu lembut dari
berbagai wajah yang kian hancur dan perawakan manusia manusia tersesat tidak akan secepat itu sekarang Karni benda wewe gombel sambil menarik tubuh Karni agar menghindari Budi yang sudah berlari ke arahnya sambil ia semakin mundur tiba-tiba mengeluarkan asap yang cukup banyak ketika meong Hideung akan menerkam untuk kedua kali walaupun angin semakin kencang dan berisik tidak membuat asap itu hilang dengan cepat ah sialan teriak Budi sangat kencang meong hideng terus masuk ke dalam Lawang sasar menembus asap tebal yang dikeluarkannya gombel untuk mengejarnya masih terasa getaran tanah dan pepohonan yang terus bergerak ketika dilalui meong Hideung bisa menghindar Baru kali ini aku tahu sesuatu Bisakah digambar ketika perlahan matanya terpejam dan melihat asap tebal bau ini Seharusnya aku tahu dari apa asalnya ucap Budi sambil melihat Kliwon yang masih berdiam di atas pohon tiba-tiba Kliwon dengan sangat cepat sudah berada di depan Budi dan gamma memandang ke arah mereka berdua memberikan isyarat yang langsung dipahami oleh Gamma ini dari kemenyan hitam Bud seharusnya ini sumber kekuatan mereka belum bisa Aku pastikan ucap Gamma merasakan getaran tanah sudah kembali normal pertanda meong Hideung tidak menemukan kemana Karni dan wewe gombel itu
pergi Ayo cepat Budi aku tahu sesuatu selama meong Hideung cepat berubah dan aku perintah wewe gombel dan karya akan terus menghindar mereka pasti sudah tahu hal ini dari Basuki ketika bertarung dan aku melihatnya bersama Danan lanjut Gama setelah mengingat semuanya ketika bersama Danan baik Ayo aku juga paham kan ada waktu yang tepat untuk aku kirim Karni bersama ajalnya itu juga Kliwon sudah bergerak berguna sekali apa yang dititipkan Cahyo bersambung bagian berikutnya hanya di fakta sejarah Terima kasih untuk penulisnya masih berupa lebih dari TV dan tentunya buat temen-temen yang sudah Setia menyimak ini sejauh ini drama beli di Universe
Posting Komentar