Kunci Jawaban

Kunci jawaban kelas 4 Semester II IPAS kurikulum merdeka - Menyusun kebutuhan yang sejalan dengan kemampuan

Daftar Isi

 

      1. Produsen berbadan usaha

        Produsen berbadan usaha adalah bentuk produsen yang terdiri atas beberapa orang yang melakukan kegiatan usahanya secara bersama-sama. Badan usaha dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

        1. Berbadan hukum, yaitu badan usaha yang berbentuk badan hukum. Misalnya koperasi, yayasan, perseroan, dan lain-lain.

        2. Bukan badan hukum, yaitu badan usaha yang yang terdiri atas sekelompok orang dan tidak berbadan hukum. Misalnya firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil.

  1. Menyusun skala prioritas

    Guna dapat hidup dengan keuangan yang cukup dan stabil, melakukan hidup hemat saja tidak cukup, kamu perlu memiliki kemampuan mengelola keuangan agar siklus keuangan berjalan dengan lancar dan tujuan keuangan dapat tercapai. Mengatur keuangan yang baik, membutuhkan skala prioritas kebutuhan. Skala prioritas kebutuhan dapat membantu kamu untuk mementingkan hal yang perlu dilakukan dan menghindari risiko kegagalan. Lalu, apa itu skala prioritas kebutuhan? Guna informasi lebih lengkap, simaklah materi di bawah ini.

    Contoh susunan skala prioritas kebutuhan.


    No.

    Daftar Kebutuhan

    Pengeluaran

    1.

    Membeli makanan sehari-hari

    Rp400.000,00

    2.

    Membayar cicilan rumah

    Rp130.000,00

    3.

    Membeli obat

    Rp40.000,00

    4.

    Ongkos transportasi

    Rp80.000,00

    5.

    Membeli Pakaian

    Rp30.000,00

    6.

    Menabung

    Rp50.000,00

    7.

    Lain-lain

    Rp20.000,00


    Jumlah

    Rp750.000,00

    Skala prioritas kebutuhan adalah daftar kebutuhan seseorang mulai dari yang terpenting hingga yang dapat ditunda dalam pemenuhannya. Skala prioritas kebutuhan dapat diterapkan untuk mengelola keuangan dan juga hal penting lainnya. Misalnya kamu harus memilih antara mainan baru dan kebutuhan sekolah. Agar dapat memutuskannya dengan tepat, kamu bisa menyusun sebuah skala prioritas.

    Manfaat menyusun skala prioritas adalah sebagai berikut.

    1. Kebutuhan utama terpenuhi

      Manfaat utama dari menerapkan skala prioritas kebutuhan adalah terpenuhinya kebutuhan utama. Hal ini terjadi karena kamu menyadari dan paham kebutuhan utama yang harus didahulukan dibanding membeli hal yang bukan prioritasnya. Walaupun memiliki pendapatan yang cukup besar, jika kamu tidak memiliki prioritas kebutuhan, maka penghasilan yang dimiliki akan terasa kurang.

    2. Keuangan terkendali

      Membeli kebutuhan berdasarkan prioritas akan membuat keuangan kamu dapat lebih terkendali. Kamu dapat hidup lebih hemat dan mampu menyisihkan sisa uang untuk dana darurat atau kegiatan produktif lainnya.

    3. Perencanaan keuangan berjalan baik

      Selain kebutuhan utama terpenuhi dan hidup jadi lebih hemat, manfaat selanjutnya yang bisa didapatkan adalah rencana keuangan akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan besaran jumlah yang sudah diutamakan terlebih dahulu. Jika menerapkan skala prioritas kebutuhan, kamu akan lebih bijak menggunakan uang sesuai dengan prioritas yang ditetapkan.

    4. Membantu mengukur progres pencapaian tujuan

Manfaat yang terakhir adalah kamu bisa mengetahui hal atau kebutuhan apa yang belum terpenuhi dan memonitor progres dari tujuan keuangan yang sudah direncanakan.

Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan dalam menyusun skala prioritas adalah sebagai berikut.

  1. Menyusun berdasarkan tingkat urgensi

    Urgensi merupakan suatu hal yang sangat penting dan sesegera mungkin untuk diselesaikan. Oleh karena itu, untuk menyusun skala prioritas, pastikan untuk membuat daftar kebutuhan sesuai dengan tingkat kepentingan atau urgensinya. Setelah tersusun, lakukan hal tersebut dimulai dari yang paling mendesak atau penting.

  2. Menyusunnya sesuai kesempatan yang ada

    Langkah berikutnya adalah menyusun kebutuhan sesuai kesempatan yang ada. Misalnya, kamu dihadapkan pada situasi dengan kesempatan yang jarang terjadi atau dirasa sulit datang kembali, maka tidak menutup kemungkinan kamu bisa mementingkan hal tersebut terlebih dahulu dengan catatan kebutuhan penting lainnya mayoritas sudah terpenuhi.

  3. Menyusun kebutuhan yang sejalan dengan kemampuan

    Berikutnya adalah menyusun kebutuhan sesuai kemampuan diri. Hal ini wajib disesuaikan dengan penghasilan, usaha, keahlian dan kemampuan lainnya. Sebagai contoh, jika kamu memiliki penghasilan yang tidak begitu banyak, maka untuk memenuhi kebutuhan yang ada, kamu bisa mencari cara berhemat dan juga membeli kebutuhan sesuai dengan penghasilan. Membeli barang atau kebutuhan dengan nominal yang tidak sesuai dengan kemampuan, akan membuat siklus keuangan menjadi berantakan.

  4. Menyusun kebutuhan untuk masa depan

Menyusun kebutuhan juga tidak hanya berlaku untuk saat ini, melainkan di masa depan. Kamu bisa membuat skala prioritas yang berdampak pada kehidupan mendatang.

Posting Komentar